Minggu, 19 Oktober 2014

Antara Kesedihan dan Kebahagian

Ingin rasanya pergi melintas langit...
Jauh meninggalkan rasa gundah yang selalu menyeringai menertawakanku...
Dia tak pernah memberiku kesempatan untuk merasakan manisnya bahagia untuk beberapa lama...
Sekejap.. Lalu berlalu lagi meninggalkanku pergi kembali bersama sepi..
Tak mengapa karena dengan begitu aku tak perlu lagi meratapi kesedihan yang harus larut dan berlangsung lama...
Percaya bahwa setelah gelap terbitlah terang..
Begitu juga dengan kesedihan pasti setelahnya datang kebahagiaan..
Yang pasti tak akan pernah kita duga datangnya darimana..
Hanya bisa berharap waktu kan membawanya secepat mungkin..
Dan membiarkan hatiku ini bahagia untuk selama-lamanya.

Jumat, 17 Oktober 2014

Sepi ...

Saat ini kau menghilang begitu saja...
Datang dan pergi sesuka hatimu...
Lalu harus kuapakan perasaan ini..???
Perasaan yang hanya untukmu...
Hatiku yang selalu menunggu kabarmu..
Menunggu pesan darimu..
Menunggu hatimu...
Tapi...
Kau menghilang....
Akankah kau kembali..???
Kembali pada hati ini yang menanti sepi untuk pergi..

Minggu, 12 Oktober 2014

Aku Dan Kamu Tak Akan Pernah Jadi Kita

Banyak orang mengatakan bahwa hidup itu tak akan pernah selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan itu memang sudah terbukti dan terjadi juga teralami olehku sendiri. Hidup tak akan selamanya tentang bahagia, akan ada rasa sedih mengiringi. Sepaket sesuai dengan apa yang digariskan Tuhan untuk setiap manusia di dunia.

Di titik sedih itulah aku sekarang. Rasa sedih yang terjadi karena kebodohan di masa lalu.



Suatu hari, dalam sekejap sebuah kebahagian datang, membuatku merasa seperti jatuh cinta. Jatuh cinta lagi, iya itu yang aku rasakan sepertinya. Rasa aneh yang ketika bertatapan dengannya membuatku ingin terus bersamanya, ingin selalu didekatnya, dan malah terasa seperti ingin memilikinya. Tapi aku sudah jatuh cinta di hati yang salah. Iya, aku jatuh cinta padanya, pada dia yang 8 tahun yang lalu menyatakan cintanya padaku untuk pertama kalinya. Tapi 8 tahun itu pula waktu yang kubutuhkan untuk mengetahui bahwa perasaan ini juga tertuju padanya. Dan aku memang bodoh.

Saat ini hanya ada penyesalan yang terasa untuk cinta tersebut. Tak akan bisa lagi ku ubah semua yang sudah aku lewatkan. Meskipun aku tahu hatinya masih ada dan tersisa untukku, tapi sebagian besar hatinya sudah terisi oleh pengorbanan hati seorang wanita lain yang begitu setia mendampinginya. Menerima kenyataan seperti itu memang sulit, karena dalam hati kecilku aku merasa kalah. Tapi tak mengapa, aku tahu diri, aku sadar apa yang sudah aku lakukan. Aku sudah melewatkannya, melewatkan hatinya. dan membiarkan dia memilih belahan hatinya yang lain. Dan aku juga sadar, bahwa aku dan kamu tak akan pernah jadi kita.

Maafkan aku. Maaf karena aku membuatmu berada di posisi yang serba salah. Aku tak ingin melihatmu semakin tertekan dan bersedih. Aku akan menyimpan saja rasa ini untuk hatiku sendiri. Tak mengapa aku sedih, asal kau bisa bahagia.

Selalu yakinkan hati kita bahwa Allah memberikan rasa ini untuk membuat kita menjadi dewasa, liku kehidupan yang masih terbentang jauh di sana masih akan terlihat rumit, tapi bagi kita yang siap melewati segala rintangan yang ada, kita akan melewatinya dengan hati yang lapang. Percayalah suatu hari kita pasti akan menemukan titik bahagia dalam hidup kita setelah titik sedih terlewati.

Berbahagialah dengannya, dengan begitu aku juga akan bahagia.